Malam tadi aku melihat pantulan cahaya dalam kegelapan, berbentuk makhluk aneh , mata ku tak bisa terbuka , aku tak bisa lari , aku memanggil nama mu , Rechodara
Dalam jutaan detik aku menghitung hari untuk dapat menunaikan janji pertemuan , menatap mu dalam pelukan, dan menggenggam jari-jemari mu, Rechodara
Lolongan sepi di hati, rinai hujan membawa serta kedinginan meresapi lapisan terluar ari-ari kulit ku membuat hasrat ku agar kau menemani ku disini, Rechodara
Ruang dan waktu rasanya aku ingin mencabik-cabik mereka agar binasa, jarak dan tempat rasanya aku ingin mengubur mereka dalam-dalam, perpisahan rasanya aku ingin menghunusnya dengan pedang kematian, karena mu , Rechodara
Saat aku bercermin, aku melihat pantulan diri mu melambai-lambai di depan ku, Rechodara
Saat jari ku tersayat pisau, aku merasakan tetesan darah mu hangat mengalir dari ujung jari ku, Rechodara
Izinkan aku menyulam sebuah baju kehangatan dari rajutan anyaman buluh-buluh darah ku , Rechodara
Aisyah Nazrouenn
Banda Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar